Landasan Pendidikan
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Hampir semua orang dikenai pendidikan dan
melaksanakan pendidikan. Sebab pendidikan tidak pernah terpisah dari manusia.
Anak-anak menerima pendidikan dari orang tuanya dan manakala anak-anak ini sudah
dewasa dan berkeluarga mereka juga akn mendidik anak-anaknya. Begitupula di
sekolah dan perguruan tinggi. Para siswa dan mahasiswa di didik oleh guru dan
dosen. Pendidikan adalah khas dan milik manusia. Tidak ada mahluk lain yang
membutuhkan pendidikan.
Pada dasarnya pendidikan adalah laksana
eksperimen yang tidak pernah selesai sampai kapan pun, sepanjang ada kehidupan
manusia di dunia ini. Dikatakan demikian, karena pendidikan merupakan bagian
dari kebudayaan dan peradaban manusia yang terus berkembang. Hal ini sejalan
dengan pembawaan manusia yang memiliki potensi kreatif dan inovatif dalam
segala bidang kehidupannya.
Oleh karena itu pembelajaran landasan
pendidikan wajib dilakukan untuk menjadi titik tolak pada setiap pendidikan.
B. Rumusan Masalah
Adapun permasalahan yang akan kita bahas pada
makalah ini yaitu :
1. Apa
yang dimaksud dengan landasan pendidikan berdasarkan teori?
2. Mengapa
landasan pendidikan penting untuk dipelajari?
3. Bagaimana
ruang lingkup landasan pendidikan?
PEMBAHASAN
1. Pengertian Landasan Pendidikan
Secara
leksikal, landasan berarti tumpuan, dasar atau alas, karena itu
landasan merupakan tempat bertumpu atau titik tolak atau dasar pijakan. Titik
tolak atau dasar
pijakan ini dapat
bersifat material (contoh: landasan
pesawat terbang); dapat pula bersifat konseptual (contoh: landasan
pendidikan). Landasan yang
bersifat koseptual identik dengan
asumsi, adapun asumsi
dapat dibedakan menjadi tiga
macam asumsi, yaitu
aksioma, postulat dan
premis tersembunyi.
Berikut adalah pengertian pendidikan
menurut para ahli. :
1. Driyarkara
Menurutnya, pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia muda. Terdapat 2 (dua) tahap yang terjadi disini, yaitu:
Menurutnya, pendidikan adalah suatu proses untuk memanusiakan manusia muda. Terdapat 2 (dua) tahap yang terjadi disini, yaitu:
·
Homilisasi;
yaitu sebuah proses untuk menjadi manusia umum.
·
Humanisasi;
yaitu proses menjadi manusia yang lebih tinggi, lebih cemerlang, cerdas,
bersinar halus yang menghargai orang lain.
2. Alfred North Vohitehaed
Pendidikan menurutnya adalah: “quidence of the individual to
wards comprehension of the art of life.” (tuntunan pribadi menuju pemahaman
akan seni kehidupan)
3. Thomas Groome
Pendidikan dapat dilihat sebagai aktifitas politik bersama
peziarah yang dengan sengaja dan terarah mendampingi manusia dahulu, sekarang
dan nanti.
4. Charles Mclehert
Beliau memaparkan 6 (enam) kriteria bagi kegiatan mendidik,
antara lain:
·
Suatu
kegiatan intensional atau terarah kepada pencapaian sesuatu.
·
Kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan nilai yang ada
·
Pengetahuan
yang dalam dan luas
·
Pendidikan
adalah proses yang langgeng dan berlansung sepanjang hidup
·
Pendidikan
selalu melibatkan interaksi interpersonal
·
Pendidikan
senantiasa menyambut keseluruhan pribadi dan relasi-relasinya
5. Langeveld M.J
Pendidikan merupakan usaha, pengaruh, perlindungan dan
bantuan yang diberikan kepada anak agar mendewasakan anak itu
melaksanakannya sendiri.
6. Ki Hajar Dewantara
Pendidikan dilihat sebagai tuntunan dalam hidup tumbuhnya
anak-anak, yang senantiasa menuntun kekuatan kodrat mereka agar mencapai
kebahagiaan yang setinggi-tinggi.
7. Laurens Cremin
Pendidikan sebagai usaha sengaja dan sistematis untuk
menyampaikan, membangkitkan dan memperoleh pengetahuan, sikap-sikap,
keterampilan keterampilan, nilai-nilai dan kepekaan-kepekaan. Ciri-cirinya
adalah:
·
Kegiatan
terarah dan sistematis
·
Kegiatan
dilakukan untuk menyampaikan pengetahuan, nilai, sikap, kepekaan, tidak hanya
menyengkut pengetahuan saja.
·
Seorang
pendidik harus memperhatikan 3 (tiga) aspek yaitu: Afektif (ilmu pengetahuan),
Kognitif (penghayatan nilai), dan Psikomotorik (tingkah laku lahir; mampu
menjalankan operasi bagian-bagian tubuhnya/fungsi)
8. John Dewey
Pendidikan adalah suatu proses membimbing, mendewasakan
seseorang. Pendidikan harus menyangkut hasil-hasil seperti: pembentukan sikap
dan kepribadian untuk memenuhi bentuk standar kegiatan sosial (kehidupan nyata,
tantangan-tantangan sosial). Hal ini bisa berarti bahwa:
• Pendidikan tidak boleh menjauhi
kehidupan social
• Masyarakat adalah lingkungan pendidikan
yang sebenarnya
• Pendidikan harus membuat manusia peka
9. Umar Tirtahardja dan S.L.La Sulo
Dilihat dari segi fungi, pendidikan dapat dilihat sebagai:
·
Proses
transformasi budaya
·
artinya
membuat budaya akan lebih mampu menanggapi perubahan, membuat ketergantunan
berubah menjadi relasi sosial yang tidak lagi bergantung kepada orang lain, dan
tentu saja pada akhirnya mampu memahami kehidupan kebudayaan itu sendiri.
·
Proses
pembentukan pribadi;
·
Pendidikan
diarahkan untuk membuat individu mengetahui lebih banyak hal, menjadikan
individu tersebut lebih kuat dengan menghayati nilai-nilai pendidikan yang ada,
dan menjadi lebih terampil.
·
Proses
penyiapan warga Negara
·
Negara
memiliki tugas untuk menyiapkan warga yang solider, dan pendidikan diharapkan
mampu menghasilkan warga negara yang toleran, dan berbakti kepada bangsa
·
Proses
penyiapan tenaga kerja
·
Pendidikan
bertujuan untuk melatih tenaga-tenag yang terampil untuk kemudian dipakai
sebagai alat-alat masyarakat yang berkualitas.
10. Menurut UU No 2 Tahun 2003 Pasal 1
ayat 1
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dari
beberapa pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa landasan pendidikan adalah
dasar pijakan dalam rangka praktek
pendidikan dan studi pendidikan yang bertujuan untuk membentuk
kecakapan fundamental secara intelektual dan emosional kearah alam dan sesame
manusia.
2.
Pentingnya Landasan Pendidikan untuk
dipelajari
Beberapa alasan mengapa landasan pendidikan harus dipelajari,
yaitu :
·
Untuk membangun landasan pendidikan yang
kokoh
Untuk mendapatkan pendidikan yang kokoh dan
berkualitas harus
dimulai dari landasan pendidikan yang kuat. Pendidikan tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya jika landasan tidak kuat atau tidak utuh.
·
Sebagai tolak ukuran/dasar dalam
study pendidikan
Landasan pendidikan ibarat pondasi dasar untuk
membangun pendidikan sesuai kearah yang dicita-citakan bangsa
tentu kita tidak ingin mencetak generasi penerus hanya dengan berpedoman pada
nilai yang dihasilkan saja. Nilai hanya menunjukan kuantitatif dari hasil
pencapaian belajar, tetapi tidak bisa dijadikan sebagai alat ukur keberhasilan karena kualitas
pendidikanlah yang menjadi indikator utama. Jadi, perlu upaya penetapan landasan pendidikan
yang kokoh supaya tujuan
pendidikan bisa tercapai.
·
Untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional
Keberlangsungan Negara kesatuan Indonesia, secara tidak
langsung menjadi tanggung jawab para generasi penerus yang duduk di berbagai
tingkatan dan jenjang pendidikan, baik tingkat dasar maupun jenjang pendidikan
tinggi karena merekalah yang akan menjadi penerus lajunya perkembangan bangsa
ini. Oleh karena itu, peningkatan mutu pendidikan selayaknya dilakukan secara
serempak pada setiap sektor dan komponen serta dilakukan oleh berbagai pihak
yang berperan dalam dunia pendidikan. Akan tetapi bila memperhatikan kemampuan
pemerintah dan aspek-aspek lainnya, peningkatan kualitas pendidikan dengan cara
serempak seperti itu tampaknya sulit dilakukan, kecuali secara berangsur dan
memperhatikan skala prioritas. Misalnya dengan memfokuskan pada jenjang
pendidikan dasar.
·
Untuk menjadikan sumber daya manusia
yang cerdas
Dengan tidak mengurangi arti dan pentingnya jalur dari
jenjang pendidikan lain, pendidikan dasar khususnya pendidikan anak usia dini
memiliki posisi yang strategis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia
Indonesia. Dikatakan demikian karena, pada
masa usia dini merupakan landasan atau pondasi bagi tingkatan pendidikan
selanjutnya. pendidikan yang berkualitas, tentunya akan menjadi landasan yang
kuat bagi tingkatan pendidikan selanjutnya, baik pendidikan menengah maupun
tinggi. Secara khusus peranan pendidikan dasar dirumuskan dalam peraturan
Menteri Pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 bahwa pendidikan dasar
bertujuan meletakan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia,
serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Oleh karena itu, para anak perlu di bekali dengan berbagai pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang cukup memadai agar mereka dapat hidup di
tengah-tengah masyarakat secara bermartabat. Pengetahuan, keterampilan dan
sikap tersebut dapat diperoleh melalui aktivitas pembelajaran yang bermakna
maupun aktivitas-aktivitas lainnya, misalnya aktivitas secara mandiri yakni
dengan kegiatan membaca yang dilakukan secara terus menerus.
·
Landasan pendidikan menjadi pedoman
yang kongkret
Terlebih
dahulu kita harus mengetahui landasan-landasan pendidikan yang dianut
oleh suatu bangsa, kita harus mempunyai kesatuan pendapat tentang arti landasan
pendidikan. Landasan pendidikan merupakan norma dasar pendidikan yang bersifat
imperatif; artinya mengikat dan mengharuskan semua pihak yang terlibat dalam
pelaksanaan pendidikan untuk setia melaksanakan dan mengembangkan berdasarkan
landasan pendidikan yang dianut.
3.
Ruang Lingkup Landasan Pendidikan
Pengertian dari Ruang
lingkup adalah Batasan. Ruang lingkup landasan pendidikan adalah batasan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan oleh dirinya sendiri, masyarakat, bangsa dan
negara.
Adapun ruang lingkup landasan pendidikan yaitu sebagai
berikut :
a. Landasan Filosofis Pendidikan
Dalam kaitannya dengan landasan filosofis pendidikan,
merupakan titik permulaan dalam proses pendidikan dan menjadi titik tolak akan
arah dan tujuan dalam pendidikan, terutama ketika menentukan aspek
tujuan-tujuan dalam pendidikan.Dalam landasan pendidikan, filsafat memberikan
konsep dasar yang dibutuhkan sebagai prakarsa, baik bagi masyarakat maupun
pemerintah dalam membentuk formulasi dan orientasi pendidikan. Formulasi yang
mengandung nilai-nilai pendidikan selanjutnya diaplikasikan dalam suatu
realita, agar proses pendidikan terealisir. Salah satu aspeknya dengan
pengembangan afeksi, yang menekankan pada perilaku peserta didik sehari-hari.
b.
Landasan Sosiologis
Sosiologi
adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dalam kelompok-kelompok
dan struktur sosialnya. Artinya bahwa mempelajari bagaimana manusia berhubungan
satu dengan yang lainnya dalam kelompoknya dan bagaimana susunan unit-unit
masyarakat atau sosial di suatu wilayah serta kaitannya dengan yang lainnya.
Jadi,
sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan
dan interaksi manusia, baik individu maupun kelompok (masyarakat) dengan
persekolahan (pendidikan) dan begitu pun sebaliknya, hubungan antara
persekolahan (pendidikan) dengan manusia, sehingga terjalin kerja sama yang
sinergi dan berkesinambungan antara manusia dengan pendidikan.
c.
Landasan Kultural
Landasan pendidikan kutural ini berangkat dari asumsi
yang mengatakan bahwa ada keterkaitan antara kebudayaan dengan
pendidikan.kebudayaan sebagaimana halnya sistem sosial yang berlaku
dimasyarakat,merupakan sebuah kondisi yang esensial untuk perkembangan dan
kehidupan masyarakat.
Kebudayaan dengan pendidikan memiliki keterkaitan karena
kebudayaan menjadi sebuah kondisi belajar, kebudayaan memiliki daya dorong yang
kuat, serta memberikan rangsangan tertentu.
d.
Landasan Psikologis
Psikologis merupakan ilmu
jiwa, yakni ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Jiwa atau psikis dapat
dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang selalu berada dan
melekat pada manusia itu sendiri.
Landasan psikologis pendidikan
harus mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, peserta didik harus
dipandang sebagai subjek pendidikan yang akan berkembang sesuai engan tingkatan
pertumbuhan dan perkembangan mereka. Pendidikan harus akomodatif terhadap
tingkat perkembangan dan pertumbuhan mereka. Sebagaimana Al- Ghazali, Al-
Zarnuji menyarankan agar guru mengetahui tabiat anak didik dari sisi
kejiwaannya. Aspek kejiwaan anak didik harus dikuasai untuk membantu memilih
metode dan teknik pembelajaran yang tepat, baik ketika mengajar, membina
mental, dan memberikan petunjuk. Disini, bisa dikatakan bahwa ketidakmampuan
guru dalam memahami aspek psikologis anak didik akan berakibat fatal dalam
pembelajaran.
e. Landasan
Ilmiah dan Teknologis
Kebutuhan pendidikan yang mendesak cenderung memaksa
tenaga pendidik untuk mengadopsinya teknologi dari berbagai bidang teknologi
ke dalam penyelenggaraan pendidikan. Pendidikan yang berkaitan erat
dengan proses penyaluran pengetahuan haruslah mendapat perhatian yang
proporsional dalam bahan ajaran, dengan demikian pendidikan bukan hanya
berperan dalam pewarisan IPTEK tetapi juga ikut menyiapkan manusia yang sadar
IPTEK dan calon pakar IPTEK itu. Selanjutnya pendidikan akan dapat mewujudkan
fungsinya dalam pelestarian dan pengembangan iptek tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta
Pridarta, Made Prof Dr. 2009. Landasan pendidikan : stimulasi ilmu
pendidikan bercorak Indonesia. Jakarta : Rineka Cipta
Ahmadi, Abu. 2007. Ilmu Pendidikan. Jakarta
Hasbullah. 2009. Dasar-dasar ilmu pendidikan. Jakarta :
Rajawali Pers.
steady for your article and thank you
ReplyDeleteUmpan Ikan Mas Kilo Gebrus Aroma Sarikaya
Terimakasih Informasinya sangat bermanfaat. ^_^
ReplyDeleteObat Tradisional Limfadenopati
Thank you for the information that has been given ^_^
ReplyDeleteObat Tradisional Selulitis