Pengertian Evaluasi Pembelajaran
A.
Pengertian Evaluasi
Pemahaman mengenai pengertian
evaluasi dapat berbeda-beda sesuai dengan pengertian evaluasi yang bervariatif
oleh para pakar evaluasi
1.
Evaluasi merupakan bagian dari sistem manajemen yaitu
perencanaan, organisasi, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Tanpa evaluasi,
maka tidak akan diketahui bagaimana kondisi objek evaluasi tersebut dalam
rancangan, pelaksanaan serta hasilnya. Istilah evaluasi sudah menjadi kosa kata
dalam bahasa Indonesia, akan tetapi kata ini adalah kata serapan dari bahasa
Inggris yaitu evaluation yang berarti penilaian atau penaksiran (Echols
dan Shadily, 2000 : 220).
2.
Menurut pengertian istilah “evaluasi merupakan kegiatan yang
terencana untuk mengetahui keadaan sesuatu obyek dengan menggunakan instrumen
dan hasilnya dibandingkan dengan tolak ukur untuk memperoleh kesimpulan”
(Yunanda : 2009).
3.
Menurut Stufflebeam dalam Lababa (2008), evaluasi adalah
“the process of delineating, obtaining, and providing useful information for
judging decision alternatives," Artinya evaluasi merupakan proses
menggambarkan, memperoleh, dan menyajikan informasi yang berguna untuk
merumuskan suatu alternatif keputusan.
4.
Masih dalam Lababa (2008), Worthen dan Sanders
mendefenisikan “evaluasi sebagai usaha mencari sesuatu yang berharga (worth).
Sesuatu yang berharga tersebut dapat berupa informasi tentang suatu program,
produksi serta alternatif prosedur tertentu”.
5.
Tague-Sutclife (1996 : 1-3), mengartikan evaluasi sebagai
"a systematic process of determining the extent to which instructional
objective are achieved by pupils". Evaluasi bukan sekadar menilai suatu
aktivitas secara spontan dan insidental, melainkan merupakan kegiatan untuk
menilai sesuatu secara terencana, sistematik, dan terarah berdasarkan tuiuan
yang jelas.
Dari
definisi evaluasi di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa evaluasi adalah
penerapan prosedur ilmiah yang sistematis untuk menilai rancangan, selanjutnya
menyajikan informasi dalam rangka pengambilan keputusan terhadap implementasi
dan efektifitas suatu program.
B. Perbedaan Pengukuran, Penilaian, dan Evaluasi
Untuk memahami perbedaan evaluasi, pengukuran dan
penilaian kita dapat memahaminya lewat contoh berikut :
Ø
Apabila
ada seseorang yang memberikan kepada kita 2 pensil yang berbeda ukuran ,yang
satu panjang dan yang satu lebih pendek dan kita diminta untuk memilihnya, maka
otomatis kita akan cenderung memilih pensil yang panjang karena akan bisa lebih
lama digunakan. Kecuali memang ada kriteria lain sehingga kita memilih
sebaliknya.
Ø
Peristiwa
menjual dan membeli di pasar. Kadang kala sebelum kita membeli durian di pasar,
sering kali kita membandingkan terlebih dahulu durian yang ada sebelum
membelinya. Biasanya kita akan mencium, melihat bentuknya, jenisnya ataupun
tampak tangkai yang ada pada durian tersebut untuk mengetahui durian manakah
yang baik dan layak dibeli.
Dari kedua contoh diatas maka dapat kita simpulkan
bahwa kita selalu melakukan penilaian sebelum menentukan pilihan untuk memilih
suatu objek/benda. Pada contoh pertama kita akan memilih pensil yang lebih
panjang dari pada pensil yang pendek karena pensil yang lebih panjang dapat
kita gunakan lebih lama. Sedangkan pada contoh yang kedua kita akan menentukan
durian mana yang akan kita beli berdasarkan bau, bentuk, jenis, ataupun tampak
tangkai dari durian yang dijual tersebut. Sehingga kita dapat memperkirakan
mana durian yang manis. Untuk mengadakan
penilaian, kita harus melakukan pengukuran terlebih dahulu.
Dalam contoh 1 diatas, jika kita mempunyai pengaris,
maka untuk menentukan pensil mana yang lebih panjang maka kita akan mengukur
kedua pensil tersebut dengan menggunakan pengaris kemudian kita akan melakukan
penilaian dengan membandingkan ukuran panjang dari masing-masing penggaris
sehingga pada akhirnya kita dapat mengatakan bahwa “Yang ini panjang” dan “Yang
ini pendek” lalu yang panjanglah yang kita ambil. Dalam contoh yang ke 2, kita memilih durian yang
terbaik lewat bau, tampak tangkai, maupun jenisnya. Hal itu juga diawali dengan
proses pengukuran dimana kita membanding-bandingkan beberapa durian yang ada
sekalipun tidak menggunakan alat ukur yang paten tetapi berdasarkan pengalaman.
Barulah kita melakukan penilaian mana durian yang terbaik berdasarkan ukuran
yang kita tetapkan yang akan dibeli.
Dari hal ini kita dapat mengetahui bahwa dalam proses
penilaian kita menggunakan 3 ukuran, yakni ukuran baku (meter, kilogram,
takaran, dan sebagainya), ukuran tidak baku (depa, jengkal, langkah, dan
sebagainya) dan ukuran perkiraan yakni berdasarkan pengalaman. Langkah – langkah mengukur kemudian
menilai sesuatu sebelum kita mengambilnya itulah yang dinamakan mengadakan
evaluasi yakni mengukur dan menilai. Kita tidak dapat mengadakan evaluasi
sebelum melakukan aktivitas mengukur dan menilai.
Berdasarkan contoh diatas dapat kita simpulkan
pengertian pengukuran, penilaian, dan evaluasi sebagai berikut :
§
Pengukuran
adalah kegiatan membandingkan sesuatu dengan ukuran tertentu dan bersifat
kuantitatif.
§
Penilaian
adalah kegiatan mengambil keputusan untuk menentukan sesuatu berdasarkan
kriteria baik buruk dan bersifat kualitatif. Sedangkan
§
Evaluasi
adalah kegiatan yang meliputi pengukuran dan penilaian
C. Tujuan dan Ruang Lingkup Evaluasi
Setiap kegiatan yang dilaksanakan pasti
mempunyai tujuan, demikian juga dengan evaluasi. Menurut Arikunto (2002 : 13),
ada dua tujuan evaluasi yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. Tujuan umum
diarahkan kepada program secara keseluruhan, sedangkan tujuan khusus lebih
difokuskan pada masing-masing komponen.
Menurut Crawford (2000 ; 30), tujuan dan atau fungsi
evaluasi adalah :
1) Untuk mengetahui apakah
tujuan-tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai dalam kegiatan.
2) Untuk memberikan objektivitas
pengamatan terhadap prilaku hasil.
3) Untuk mengetahui kemampuan dan
menentukan kelayakan.
4) untuk memberikan umpan balik bagi
kegiatan yang dilakukan.
Pada dasarnya tujuan akhir evaluasi adalah untuk memberikan
bahan-bahan pertimbangan untuk menentukan/membuat kebijakan tertentu, yang
diawali dengan suatu proses pengumpulan data yang sistematis.
Berdasarkan ruang
lingkupnya menurut Azwar (2000), evaluasi dapat dibedakan menjadi empat
kelompok yaitu :
1.
evaluasi
terhadap masukan (Input) yang menyangkut
pemanfaatan berbagai sumber daya, baik sumber dana, tenaga dan ataupun sumber
sarana;
2.
evaluasi
terhadap proses (process) lebih dititik beratkan pada pelaksanaan program,
apakah sesuai rencana, mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian dan
pelaksanaan
3.
evaluasi
terhadap keluaran (output), evaluasi
pada tahap akhir ini adalah evaluasi yang dilakukan pada saat program telah
selesai dilaksanakan(summative evaluation) yang tujuan utamanya secara umum
dapat dibedakan atas dua macam yaitu untuk mengukur keluaran serta untuk mengukur dampak yang dihasilkan. Dari kedua
macam evaluasi akhir ini, diketahui bahwa evaluasi keluaran lebih mudah dari
pada evaluasi dampak. Pada penelitian ini yang akan dilihat adalah evaluasi
keluaran
4.
Evaluasi
terhadap dampak (impact) mencakup pengaruh yang timbul dari program yang
dilaksanakan.
Your Affiliate Profit Machine is waiting -
ReplyDeleteAnd making money online using it is as simple as 1...2...3!
It's super easy how it works...
STEP 1. Input into the system what affiliate products the system will push
STEP 2. Add PUSH button traffic (it LITERALLY takes 2 minutes)
STEP 3. Watch the system explode your list and sell your affiliate products all on it's own!
So, do you want to start making profits?
Get the full details here
Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours
ReplyDeleteWell over 160000 women and men are losing weight with a easy and SECRET "water hack" to burn 1-2lbs each and every night as they sleep.
It's very easy and it works with everybody.
You can do it yourself by following these easy steps:
1) Get a glass and fill it with water half glass
2) Proceed to use this weight loss hack
and become 1-2lbs thinner when you wake up!